Perihal mengikhlaskan siapapun yang merasakannya, aku rasa tidak ada yang baik-baik saja (pada awalnya) karena terbiasa ada, lalu tak ada. Terbiasa sama, lalu berbeda. Terbiasa ya, lalu menjadi tidak. Tidak ada yang merasa baik-baik saja saat kehilangan, pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu rasa tidak baik-baik saja itu sedikit demi sedikit berkurang tak seperti awal. Kita memang hanya butuh waktu. Karena menerima adalah sebuah perjalanan panjang yang tak dapat dituntaskan dalam semalam dan kesedihan memang bukan teman yang menyenangkan untuk dimiliki. Namun, dipikir kembali jika selalu kesenangan yang kita lalui setiap hari itu juga merupakan ketidakbaikan bukan? Yang ada kita terus lalai dan lupa jika semua ingin terwujud. Maka, percayalah kesedihan hadir dengan maknanya mendewasakan diri Masih teringat jelas, bahkan di sela-sela kesibukan, bayangan itu masih ada. Aku mengatakan pada diri sendiri bahwa wajar jika masih bisa terasa, karena aku memang butuh waktu ...
Alhamdulillah bersyukur, senang sekali rasanya kini sudah menjadi keluarga ODOP, namun kusadari perjuangan tak berhenti sampai disini. Tugas-tugas yang menanti dalam kelas fiksi berupa tantangan-tantangan yang belum pernah kutahu sebelumnya ada disini. Kemudian, tugas pertama yang harus kami penuhi hari ini adalah mengulas suatu cerita, untuk tugas pertama ini aku tertarik sekali mengulas cerita karya Achmad Ikhtiar, senior odop angkatan pertama yang maa syaa Allah beliau biasa dipanggil dengan sebutan Uncle Ik. Ulasan Cerpen Ngodop.com Cerita Seorang Lelaki yang Sedang Bermimpi tentang Dirinya yang Sedang Bermimpi Karya : Achmad Ikhtiar Cerita pendek yang dibuat oleh Uncle Ik ini dimuat dalam ngodop.com pada edisi 1/I/Maret 2019 dan dibawah ini merupakan ulasannya : 1. Unsur Intrinsik a.Tema Tema dalam cerita ini membahas mengenai "Aku" yang menceritakan tentang perilaku dan keinginan dirinya di dalam mimpi, seorang "Aku" memiliki i...