Skip to main content

Catatan dari Muqti

Hari Jumat, 27 September 2019 kemarin aku dan enam orang teman bersama-sama datang ke kampus Universitas Negeri Jakarta untuk mengikuti Muqti Kemuslimahan Ldk Salim UNJ talkshow inspiratif bersama Kak Fenny Alvionita dan Ustadzah Engkur di gedung Pascasarjana UNJ.

Senang sekali rasanya, alhamdulillah setelah empat tahun yang lalu pernah berkunjung ke kampus ini, kemudian kemarin Allah izinkan hadir kembali alhamdulillah. Ingatan, kenangan-kenangan masa lalu mulai bermunculan di otakku.

Empat tahun yang lalu, aku berkunjung dalam waktu yang cukup singkat, dan tidak banyak menjelajah keseluruhan kampus ini.

Namun kemarin alhamdulillah bisa berkunjung meski hanya melewati beberapa fakultas, tidak keseluruhan tapi rasanya tetap senang.

Acara Muqti ini berada di Lantai 2 Gedung Pascasarjana UNJ, pertama kali masuk ke gedungnya hawa sejuk dari pendingin ruangan itu sangat terasa. Senangnya, kami yang sempat berkeliling mencari gedung, berkeringat kemudian terkena pendingin ruangan tentu saja bahagia.

Gedungnya bagus, tinggi, dingin, fasilitas memadai, lift luas

Aku mencatat perkataan dari Narasumber yaitu Kak Fenny Alvionita atau biasa disebut Kak Vio dan Ustadzah Engkur

Ustadzah Engkur berkata bahwa kita harus punya teman, harus punya komunitas yang baik. Temukan lingkungan yang baik, teman-teman yang baik, berinteraksi dengan orang lain juga cara yang baik. Harus ada majelis ilmunya seminggu sekali ngaji, harus disyukuri dan terus dipertahankan.
Kalau kita sudah baik, kita bisa memberikan cahaya kepada lingkungan yang baik.
Islam itu tinggi kekuasaannya. Karena orang yang berinterkasi dengan Al-Qur'an dan Islam pasti akan tinggi juga kedudukannya. Katakan pada diri sendiri "saya harus lebih baik saya harus lebih baik" bersyukur berbahagia karena hijrah

Ustadzah Engkur selalu berdoa "dimanapun aku berada ya Allah titipkan aku dengan orang-orang yang baik disekitarku"
Jangan putus asa jangan berhenti berdoa, percaya sama Allah.
Prestasi akan muncul saat kita masuk ke dalam nilai-nilai Islam, pulang menjadi kebanggaan orang tua.

Jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain, kita sama-sama belajar, terus perbaiki diri sampai wafat menjemput nanti.

Tetap rendah hati, jangan sombong, tetap welcome terhadap siapapun namun tetap dalam koridor istiqomah.

Minta niatnya dikuatkan sama Allah agar diberikan akhlak yang yang baik, jadilah seseorang yang menyenangkan itulah Islam. Jika mengamalkan nilai-nilai dalam islam, nilai-nilai itu menjadi semakin baik dalam kepribadian kita. Ketika hijrah nilai-nilai itu memperbaiki kita bukan malah menjauh dari teman lama ke semua orang harus tetap ramah. Justru dengan islam,  semakin nampak kebaikan-kebaikan kepribadiannya, semakin baik sama teman, semakin ramah bukan malah teman-teman menjauh karena judes.
Seketika kenal Islam semuanya khoir, semuanya baik dari Allah.

Comments

  1. Suka dengan tulisannya. Teman pun bisa ngajak kita jadi lebih baik. Mau jadi temanku kah, Kak? Anyway, great writing. Thanks

    ReplyDelete
  2. Hijrah berarti menghadirkan kebaikan disekeliling kita

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Entah Siapa Dan Dimana

Ada pertanyaan yang sering menghampiri begitu saja saat Sakinah memiliki waktu luang, "Siapa ya jodohku? Dimana dia? Sedang apa dia saat ini?" "Apakah dia sedang merasakan hal yang sama?" "Apakah dia menjaga dirinya hanya untuk seseorang yang halal baginya nanti dalam ikatan suci pernikahan? Atau dia sedang dekat dengan seseorang yang belum halal baginya kini?" Ada seorang perempuan bernama Sakinah, yang sedang belajar berlatih membiasakan diri untuk tegas, cuek dan bersikap biasa saja kepada lawan jenis. Ia lelah katanya, karena tak jarang merasa kecewa, ya! kecewa dengan harapannya sendiri, ia telah belajar dari masa lalu.. jika berharap pada manusia, pasti akan berakhir pada perasaan kecewa pula. Berbeda jika berharapnya kepada Dia Yang Maha Kuasa, pasti indah dan tenang dirasa. Karena merasa bosan dan lelah dibuat kecewa, ia malas dekat, malas menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang belum halal baginya, atau singkatnya ia malas

Amal yang Diperebutkan Malaikat

Mendoakan Kebaikan Untuk Orang Lain

Keimanan seorang muslim dapat diukur dengan rasa kasih sayang terhadap saudara muslimnya yang lain. Salah satu bentuk kasih sayang ini adalah dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang lain tanpa sepengetahuannya.  Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri .” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45] Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :  "Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”  Mendoakan orang lain ternyata bukanlah aktivitas yang biasa dan tidak bisa dianggap spele, karena memiliki keut