Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2019

Sahabat Saling Mempengaruhi

Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain disekitarnya. Oleh karena itu, dalam menjalani sekolah kehidupan, kita akan dipertemukan dengan satu atau lebih banyak orang yang memberikan semangat, dukungan positif, tempat berbagi cerita, memahami diri kita. Kita mengenalnya dengan sebutan sahabat. Sahabat biasanya mengetahui kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, mengerti dan menerima kita yang begini keadaannya. Sahabat juga sangat berpengaruh membentuk karakter, pola pikir, dan kebiasaan seseorang. “Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.”  (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628) Se

Rezeki Tak Terduga

Ketika menginjakkan kaki ke rumah-Nya, ke tempat yang diberkahi maka Dia takkan pernah membalasnya dengan sia-sia. Hasna kala itu merasa pilu, tetapi ia tak berani berbagi keluh.  Ia hanya duduk diam di sudut belakang rumah-Nya, lalu ia memilih untuk menenangkan hati dengan membaca apa yang di sampaikan oleh Tuhan-Nya dalam kitab suci. Ia butuh. Tetapi ia memilih menahan pilu. Ia tak meminta-minta. Bahkan sampailah di suatu masa, mata itu mengungkapkan apa yang di rasakan oleh pemiliknya.  Air mata itu. Tak terasa mengalir begitu saja. Tetapi, dari hal ini Hasna belajar, bahwa berharap kepada manusia hanya berujung dengan perasaan kecewa pula.  Tak di sangka, setelah menenangkan diri di sudut sisi tempat yang di berkahi, di iringi oleh ayat-Nya, serta bershalawat kepada kekasih-Nya.  Ia merasakan bahagia. Bahagia yang tak pernah ia duga. Bahagia yang luar biasa. Rezeki tak terduga, rezeki yang tak di sangka-sangka. Bahkan Hasna kala itu mendapatkan lebih dari apa yang ia minta

Ucapkan Alhamdulillah

Sahabatfillah, bila saat ini kau sedang merasa gundah, kesal, lelah, marah dan tiada arah. Bila saat ini kau sedang merasa lelah karena merasa beban yang di tujukkan padamu bergitu berat Bila saat ini kau sedang merasa gundah karena memiliki permasalahan yang tak kunjung usai Bila jiwamu mengajakmu untuk menyerah dan berputus asa Bila pula saat ini kau sedang merasa kecewa karena kehilangan sesuatu yang kau cinta Bila pula saat ini kau sedang merasa sedih karena doa, harap, rencana, cinta serta cita yang kau harap belum jua terjawab dan menjadi nyata Maka ucaplah Alhamdulillah sekali lagi sahabatku😊 Mari kita ucapkan Alhamdulillah Sungguh, dengan lisan yang mengucap Alhamdulillah saja itu sudah cukup melapangkan dadamu, apalagi jika disertakan dengan kesungguhan serta ketulusan hati untuk bersyukur dan tidak kufur. Sungguh sahabatku, dalam setiap situasi dan kondisi dimana kau berada di titik puncak kelelahan, kesakitan, kesedihan yang mendalam serta

Mendoakan Kebaikan Untuk Orang Lain

Keimanan seorang muslim dapat diukur dengan rasa kasih sayang terhadap saudara muslimnya yang lain. Salah satu bentuk kasih sayang ini adalah dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang lain tanpa sepengetahuannya.  Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri .” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45] Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :  "Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”  Mendoakan orang lain ternyata bukanlah aktivitas yang biasa dan tidak bisa dianggap spele, karena memiliki keut

Little Amsterdam di Bandungan Semarang

Libur Lebaran Idul Fitri tahun 2019, kami sekeluarga berencana untuk liburan dan rencana itu sudah dibuat beberapa bulan sebelumnya. Semua dilakukan dengan perencanaan yang matang. Mulai dari mencari tiket, mencari penginapan, berapa hari liburan, akomodasi, mencari destinasi wisata di Kota tujuan,  dan tak lupa kuliner yang tak ketinggalan. Namun sebelum itu, setiap tahunnya kami sekeluarga ketika Idul Fitri setahun sekali mudik ke kampung halaman di Indramayu, yang sering disebut Kota Mangga. Oya, keluarga kami tergolong keluarga yang tidak sering jalan-jalan. Namun, ketika menuju puasa akhir di bulan ramadhan, Ayah menawarkan untuk berlibur ke Semarang setelah mudik dari Indramayu. Wahh semuanya tentu gembira karena alhamdulillah bisa mudik, bersilaturahmi dengan keluarga selama 6 hari di kampung halaman, kemudian kami sekeluarga berlibur menuju Kota Lumpia, yakni Kota Semarang. Menggunakan kereta kelas ekonomi perjalanan kami dari Indramayu ke Sema

Entah Siapa Dan Dimana

Ada pertanyaan yang sering menghampiri begitu saja saat Sakinah memiliki waktu luang, "Siapa ya jodohku? Dimana dia? Sedang apa dia saat ini?" "Apakah dia sedang merasakan hal yang sama?" "Apakah dia menjaga dirinya hanya untuk seseorang yang halal baginya nanti dalam ikatan suci pernikahan? Atau dia sedang dekat dengan seseorang yang belum halal baginya kini?" Ada seorang perempuan bernama Sakinah, yang sedang belajar berlatih membiasakan diri untuk tegas, cuek dan bersikap biasa saja kepada lawan jenis. Ia lelah katanya, karena tak jarang merasa kecewa, ya! kecewa dengan harapannya sendiri, ia telah belajar dari masa lalu.. jika berharap pada manusia, pasti akan berakhir pada perasaan kecewa pula. Berbeda jika berharapnya kepada Dia Yang Maha Kuasa, pasti indah dan tenang dirasa. Karena merasa bosan dan lelah dibuat kecewa, ia malas dekat, malas menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang belum halal baginya, atau singkatnya ia malas

Tentang Cinta

Cinta itu fitrah memiliki rasa kagum kepada seseorang juga merupakan hal yang fitrah Begitu indah jatuh cinta, namun akan jauh lebih berkah bukan jatuh cinta tetapi bangun cinta Memang keindahannya sampai membuat sulit tuk berkata Hanya saja, sayang dirasa jika seseorang yang selama ini kita cinta, kita kagumi dan kita damba nyatanya bukan di takdirkan untuk bersama kita. Aku telah belajar dari rasa kecewa, bahwa jika kita terlalu berharap kepada manusia maka hanya akan berakhir dengan rasa kecewa pula. "Karena ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah akan timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap kepada selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya." (Imam Syafi'i) Maka marilah kita belajar bersama Mencoba berusaha bersikap biasa Mari kita coba jangan terlalu berlebih dalam hal mencinta Tanya

Self Reminder

Tak pernah ada yang luput dari pengawasan-Nya Bahkan daun yang jatuh pun tak pernah lepas dari pengawasan-Nya Ia Maha Mengetahui yang tidak kita ketahui Lembaran demi lembaran takdir pun mulai terbuka dan menjemput takdir yang lainnya. Ada seorang adik yang mendapat amanah namun merasa ragu dan takut karena sadar akan ilmunya yang belum cukup mumpuni, setelah itu sang adik bertanya dan meminta pendapat dari sang Kakak, l alu sang Kakak menjawab, "Lanjutkan saja mengajarnya, yang paling utama adalah jangan pernah berhenti belajar" Teringat jelas perkataan itu, singkat! namun kaya akan makna.  Sang adik pun menjawab, "Baiklah terimakasih kak" Beliau yang menginspirasi memberi ibrah bahwa jika ingin menjadi manusia yang bermanfaat, kita haruslah berjuang, dan yang paling utama adalah dekati Allah terlebih dahulu. Berdoa adalah langkah paling utama, setelah itu mulai dengan ikhtiar, bersungguh-sungguh dalam belajar setelah itu yakinlah biidznillah b

Perihal Memanjangkan Kuku

Islam sangat menyukai kebersihan, baik dalam lahir dan batin. Semua yang diajarkan dalam islam jelas, rapih, mudah untuk diamalkan. Islam juga memerintahkan untuk kita melakukan beberapa fitrah, salah satunya menggunting kuku. Kebersihan pada kuku pun diperhatikan oleh Islam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ “ Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak .” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258) Hukum memanjangkan kuku adalah makruh menurut kebanyakan ulama. Jika memanjangkannya lebih dari 40 hari, lebih keras lagi larangannya. Bahkan sebagian ulama menyatakan haramnya. Pendapat terakhir ini dipilih oleh Imam Asy Syaukani dalam Nailul Author. Dasar dari pembatasan 40 hari tadi adalah perkataan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Kuku yang

Serunya Naik Tangga Berbunyi

Kamis lalu, tanggal 10 Oktober 2019 aku dan seorang sahabat bernama Nadya, menghubungi sahabat lama kami yang sejak duduk di bangku Sekolah Dasar bernama Desinta biasa dipanggil Inta. Saat ini Inta adalah mahasiswi tingkat akhir di salah satu Universitas Negeri di Semarang, karena sudah lama sekali tak bertemu, lebih dari delapan tahun aku tak bertemu Inta, rindu ingin sekali kita bisa bersilaturahmi. Alhamdulillah hari itu, Allah mudahkan kami untuk bersilaturahmi. Aku dan Nadya berangkat bersama naik motor menuju Mall Lagoon Avenue Bekasi. Aku dan Nadya kami sampai lebih dulu. Nadya bilang "Disini ada tangga yang bunyinya kayak piano lho" "Seriusan nad? Dimana?" ucapku penasaran "Iya diluar lantai 1, coba yuk" Awalnya aku malu dan takut menganggu orang yang berada disekitar, namun nadya berkata "ayo kita coba aja naik tangganya" Aku sampai melihat ke arah bawah, kanan-kiri, karena ingin memastikan apa banyak oran

Rindu Kehadiranmu

Aroma khas menyeruak kala kehadiranmu Suaramu yang riuh tetap berhasil membuat rindu Hadirmu masih menjadi candu Lama tak bertemu rasanya sendu Bocah kecil berlarian menghampirimu Menengadahkan tangan Menatap langit Bahagia dengan kehadiranmu Perbanyak doa kata orang Karena hadirmu adalah kebaikan Doa yang dipanjatkan pun menjadi harapan Namun maaf terkadang celaan masih keluar dari lisan yang tak bersyukur Saat kau hadir ada saja yang membenci Katanya dapat membasahi baju Namun saat kau lama tak hadir Mereka merindukanmu Maafkan kami sering mengeluh Kami sungguh rindu Hadirlah kemari hujan Sekali lagi, kuucapkan kami rindu kehadiranmu

Cara Allah Mencintai Selembut Ini

Tak di sangka cara Allah mencintai ternyata selembut ini Kukira selama ini Dia sudah tak mau menerimaku lagi Allahu maafkan diri ini Namun ternyata Kau tetap masih Cinta-Mu Kasih sayang-Mu Tak pernah tertandingi Kau tetap menyayangi meski dosaku banyak sekali Hikmah yang kian kucari kesana kemari Kucoba muhasabah diri Baru sadar kini Apa yang menyebabkan peristiwa itu gagal terjadi Ada hikmah luar biasa yang awalnya terkunci Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu Boleh jadi pula kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui Kau selalu peduli Kau selalu menyayangi Namun kita yang sering jauh dan lari Maafkan ampuni kami Ya Allah bimbing kami dalam hidup ini

Pertolongan Allah

" Tess.. Tess.. Tess" Awalnya gerimis, dipaksa jalan namun hujan turun, semakin deras. Akhirnya aku dan teman memilih berhenti di pinggir jalan untuk menggunakan jas hujan. Setelah siap, kami mulai mengendarai motor masing-masing. Temanku berada di depan melaju lebih dulu, dan aku di belakangnya. Aku berjalan pelan-pelan, tak berani melaju cepat karena jalanan licin diguyur hujan deras. Kamipun sampai di perempatan jalan, arah rumah kami berbeda arah. Rumah temanku arah lurus dan aku belok ke kanan. Kemudian aku jalan lurus terus setelah ada persimpangan kemudian aku belokkan motor ke arah kiri. Jalan yang sedang aku lewati ini adalah jalan Perumahan, ada banyak cluster didalamnya. Jalan ini juga dipenuhi berbagai kios makanan, minuman, mainan anak-anak, pasar, pertokoan, penjual bunga, dan lainnya. Biasanya, jalanan ini ramai sekali di pagi ketika hari libur, sore dan malam hari. Namun, karena hujan jadi ya wajar saja jika jalanan menjadi sepi namun yang membuatku

Mengeluh Tidak Menyelesaikan Masalah

" Duh, baru mau pulang malah hujan" "Pusiing, banyak banget nih kerjaan" "Makanannya kok cuma ini" "Kenapasih ujian ini harus aku yang alami?" Beberapa contoh kalimat di atas mungkin adalah hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga kita, kalimat tersebut bisa jadi keluar dari lisan kita sendiri atau keluar dari lisan orang lain. Tak jarang aku juga mengeluh dengan tugas, dan situasi yang menurutku berat, namun jika dipikir kembali mengeluh tidak akan bisa menyelesaikan masalah, justru malah menambah beban masalah dan pikiran. Mari kita ambil sisi positif dari salah satu hal yang membuat kita mengeluh seperti dalam kalimat yang tertera diatas.  "Duh, baru mau pulang malah hujan" Keluhan tersebut dapat kita ganti dengan "Alhamdulillah, hujan. Untung masih disini. Coba kalau sudah di jalan, pasti basah kuyup kan nggak bawa mantel" Mengubah perkataan yang sebelumnya berupa keluhan, kemudian berubah men