Makanan adalah kebutuhan pokok setiap makhluk hidup, semua makhluk hidup membutuhkan makanan dalam setiap waktunya, namun belum tentu semua dapat dengan mudahnya mendapatkan makanan.
Ada manusia, yang berkecukupan yang mana ketika merasa lapar, sudah tersedia nasi beserta banyak lauk pauk diatas meja makan, ingin memakan cemilan dan jajanan dapat mudahnya membeli apa yang diinginkan.
Ada juga saudara-saudara kita diluar sana yang mungkin ketika ingin makan saja begitu sulit, perlu perjuangan dan usaha keras, perlu bekerja keras dari pagi sampai petang menyapa, bahkan mungkin melebihi petang baru rampung urusan, membawa penghasilan yang tak menentu, kadang dapat lebih, kadang juga kurang, tapi selalu diusahakan untuk "dicukup-cukupi".
Pelajaran ini kudapat dari beberapa kisah, dan program tv yang didalamnya berisi tentang perjuangan sebuah keluarga yang bekerja dengan hasil tak banyak, namun keluarga tersebut tetap bersyukur, asalkan semua anggota keluarga dapat makan di hari itu.
Pernah juga aku baca ada berita dimana seorang Nenek harus memunguti beras yang berjatuhan dari truk pengangkut beras, disebutkan dalam tulisan itu bahwa nenek melakukan hal tersebut untuk bisa makan nasi. Sungguh, kejadian itu menyentuh hati kecilku.
Dari rangkaian proses itu aku menyadari bahwa betapa kurang bersyukurnya aku jika tidak menghabiskan makananku, jika menyisakan sebutir nasi di piringku. Dari situlah aku bertekad untuk menghabiskan apapun yang ada dalam piring hingga tak tersisa sebutir pun.
Saudaraku, sadarkah kita bahwa nasi yang kita makan adalah hasil jerih payah petani?
Akankah kita tetap tak menghabiskan makanan, nasi, lauk pauk yang ada di piring jika kita tahu bahwa banyak orang yang ternyata begitu sulit mendapatkan sesuap nasi beserta lauknya?
Ada juga yang berkata, "kalau udah kenyang gak bisa dipaksain. Daripada muntah, gapapa gak dihabiskan"
Saudaraku, yakinlah itu tipuan setan dalam pikiran kita untuk tidak menghabiskan makanan. Sebanyak apapun yang ada di piring kita, usahakan harus kita habiskan karena kita yang mengambilnya.
Jangan lupa ada juga makhluk hidup lainnya, yaitu hewan yang juga perlu makanan untuk bertahan. Jika ada makanan yang tersisa, bagikanlah ke hewan yang ada disekitar. Seperti kucing yang menghampiri ketika kita sedang makan, ia hanya meminta sedikit, mari bagikanlah.
Bukankah ada hadits yang berbunyi, "Sayangilah semua yang ada di bumi maka semua yang ada di langit akan menyayangimu" - HR. Abu Dawud dan Tirmidzi
Maka syukurilah setiap rezeki makanan yang Allah berikan, ketika terasa lapar makanan sudah tersedia di meja makan, atau dengan mudahnya kita dapat membeli makanan yang diinginkan, yang sekarang dapat meng-klik orderan makanan via aplikasi online, hanya perlu menunggu tak perlu jauh-jauh keluar, makanan sudah antar dan siap kita santap.
Mari kita syukuri semua makanan yang Allah berikan, dengan cara mengkonsumsi makanan yang halal, menghabiskan setiap makanan yang ada di piring, nasi beserta lauk pauknya, bahkan sebutir nasi-pun jangan ada sisa, termasuk yang melekat pada jari.
Dalam shahih Muslim dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasannya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bila makan suatu makanan beliau menjilat jari-jarinya yang tiga, beliau bersabda
"Apabila makanan salah seorang dari kalian jatuh, maka bersihkanlah kotoran darinya, lalu makanlah dan janganlah membiarkannya untuk dimakan oleh syaitan"
Dan beliau memerintahkan untuk membersihkan piring (dengan menghabiskan sisa-sisa makanan yang ada), beliau bersabda, "karena kalian tidak mengetahui di bagian makanan kalian yang manakah keberkahan itu berada" (HR. Muslim)
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian makan, maka jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui di bagian jari yang manakah keberkahan itu berada" (HR. Muslim)
Mari jangan ada sisa makanan dalam piring kita. Ingat kembali bahwa diluar sana ada saudara kita yang ingin makan saja sulit, dan perlu usaha keras agar bisa makan di hari itu.
Jangan lupa juga, ambilah makanan sesuai dengan kebutuhan kita sehingga menghalangi kita dari sifat berlebih-lebihan dan membuang harta atau mubadzir. Jangan mengambil porsi besar jika kita tak sanggup menghabiskannya.
Atau kalau memang makanan itu bukan kita yang ambil sendiri, maka pikirkanlah cara agar makanan tidak terbuang, misalnya makanan dibagi bersama-sama dengan teman, jangan ada sisa dipiring kita, jangan tinggalkan sebutir nasi-pun di piring.
Ditulis sebagai pengingat diriku sendiri
Comments
Post a Comment