Jujur, akhir-akhir ini tidak tau mengapa jadi
kehilangan semangat untuk menulis, kurang fokus, banyak pikiran, merasa
tulisanku masih banyak sekali kekurangan, sampai-sampai semalam mendekati pukul
24.00, browsing dan mencari demi mendapatkan informasi ketika “bingung mau
nulis apa” setelah aku ketik di kotak pencarian munculah beberapa tulisan yang
bahkan judulnya pun tepat sekali seperti yang sedang dicari yaitu “bingung mau
nulis apa”.
Kemudian didalamnya berisi informasi-informasi yang
memberikan solusi kepada seseorang yang sedang “bingung mau nulis apa”. Aku
memutuskan untuk membuka dua blog, satu berisi 10 cara/solusi ketika bingung
mau menulis, dan yang satunya lagi berasal dari blog penulis bernama Nurul Ichwan yang didalam tulisannya, beliau ingin menjawab
dua pertanyaan. Pertanyaannya berisi :
1.Belum punya ide saat mulai menulis?2.Apa yang bisa ditulis saat ide belum muncul?
Penulis Nurul Ichwan dalam tulisannya yang berjudul “bingung mau nulis apa?” ingin membuktikan tips umum dari para penulis, kata para penulis yang dituliskan kembali oleh Nurul Ichwan bahwa ide menulis itu tak selalu harus ditunggu muncul lebih dulu, yang jika kita terus menunggu bisa-bisa malah kita tak akan mulai menulis.
Kemudian masih menurut penulis lain, menulislah apa saja yang terpikirkan saat kita ingin menulis. Dalam beberapa blog yang aku temukan, juga memberikan solusi yang sama ketika bingung mau nulis apa, cobalah dengan cara tulis aja nanti juga ide akan mengalir, tulis berbagai kegiatan sehari-hari yang dilalui, tulis sesuatu yang sedang ada dipikiran kita saat ini.
Namun, entah kenapa aku masih merasa bingung juga, padahal setelah membaca dan mendapatkan informasi dan solusi dari kumpulan tulisan “bingung mau nulis apa”, aku langsung berlatih menulis di notes pribadi, tapi tetap saja masih terputus-putus dan belum bertemu ujungnya mau ke arah mana tulisan ini.
1.Belum punya ide saat mulai menulis?2.Apa yang bisa ditulis saat ide belum muncul?
Penulis Nurul Ichwan dalam tulisannya yang berjudul “bingung mau nulis apa?” ingin membuktikan tips umum dari para penulis, kata para penulis yang dituliskan kembali oleh Nurul Ichwan bahwa ide menulis itu tak selalu harus ditunggu muncul lebih dulu, yang jika kita terus menunggu bisa-bisa malah kita tak akan mulai menulis.
Kemudian masih menurut penulis lain, menulislah apa saja yang terpikirkan saat kita ingin menulis. Dalam beberapa blog yang aku temukan, juga memberikan solusi yang sama ketika bingung mau nulis apa, cobalah dengan cara tulis aja nanti juga ide akan mengalir, tulis berbagai kegiatan sehari-hari yang dilalui, tulis sesuatu yang sedang ada dipikiran kita saat ini.
Namun, entah kenapa aku masih merasa bingung juga, padahal setelah membaca dan mendapatkan informasi dan solusi dari kumpulan tulisan “bingung mau nulis apa”, aku langsung berlatih menulis di notes pribadi, tapi tetap saja masih terputus-putus dan belum bertemu ujungnya mau ke arah mana tulisan ini.
Sampai akhirnya, aku membaca materi nonfiksi kemarin
dari Kak Nova dan kemudian direview oleh Kak Ezza Echa Tania di grup ODOP Batch
7 ada satu tulisan yang begitu sampai ke hati.
Ketika ada salah satu keluarga odop yang bertanya, “Bagaimana caranya agar konsisten untuk menulis? Sering kali ide bercabang datang dan pergi.” Lalu kemudian Kak Nova menjawab “Kembali pada niat. Menulis untuk apa?”
Ketika ada salah satu keluarga odop yang bertanya, “Bagaimana caranya agar konsisten untuk menulis? Sering kali ide bercabang datang dan pergi.” Lalu kemudian Kak Nova menjawab “Kembali pada niat. Menulis untuk apa?”
Ah, ya! Ternyata benar quotes yang berbunyi “apa-apa
yang dari hati maka akan sampai pula ke hati” jawaban dari Kak Nova itu sampai sekali ke hati.
Ah, ya! aku baru teringat bahwa ternyata di waktu sebelumnya aku juga pernah membaca bahwa menulis memang harus dari hati dan kembali pada niatnya, niat untuk berbagi, niat untuk menyampaikan informasi, niat berdakwah berharap bisa memotivasi,menginspirasi,mendapat ridho dari-Nya, niat sebagai pengingat bagi diri kita sendiri.
Setiap orang memiliki niat yang beragam, asalkan jika diawali dengan niat yang baik pasti tulisan itu akan berkesan, menyentuh hati, nyaman dibaca, dan yang tak lupa pasti sampai pula ke hati para pembacanya.
Setelah membaca reviewnya, aku jadi lebih merasa terarah, menjadi lebih fokus, teringat kisah-kisah dikepala yang dapat dituangkan untuk menjadi suatu tulisan.
Ah, ya! aku baru teringat bahwa ternyata di waktu sebelumnya aku juga pernah membaca bahwa menulis memang harus dari hati dan kembali pada niatnya, niat untuk berbagi, niat untuk menyampaikan informasi, niat berdakwah berharap bisa memotivasi,menginspirasi,mendapat ridho dari-Nya, niat sebagai pengingat bagi diri kita sendiri.
Setiap orang memiliki niat yang beragam, asalkan jika diawali dengan niat yang baik pasti tulisan itu akan berkesan, menyentuh hati, nyaman dibaca, dan yang tak lupa pasti sampai pula ke hati para pembacanya.
Setelah membaca reviewnya, aku jadi lebih merasa terarah, menjadi lebih fokus, teringat kisah-kisah dikepala yang dapat dituangkan untuk menjadi suatu tulisan.
“Aku
berbicara pada diriku sendiri, mengapa harus mencari ide yang begitu sulit? Padahal kunci utama menghasilkan tulisan yang baik adalah dengan cara menulis
dari hati”
Comments
Post a Comment