Pagi itu, di suatu sekolah ada 12 orang mahasiswa/i yang sedang melaksanakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) kebetulan hari itu mendekati/setelah beberapa hari dari Peringatan Hari Guru Nasional. Hari Guru yang diperingati oleh seluruh warga Indonesia, para Ibu Bapak Guru, dan seluruh siswa dimanapun berada.
Hari itu istimewa, tak sedikit Ibu Guru yang menggunakan kebaya. Kebaya dalam Wikipedia merupakan blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.
Untuk Ibu Guru cukup banyak yang menggunakan kebaya, beberapa juga ada yang menggunakan batik, dan untuk para Bapak Guru tentu menggunakan batik. Kemudian, kami mahasiswa/i yang PPL di sekolah tersebut juga menggunakan baju batik dan kami serentak merayakannya dengan sederhana namun penuh khidmat.
Sayangnya aku telat sampai di sekolah saat itu, karena satu alasan, dan sempat ada masalah dengan motor yang digunakan. Jadi, aku tidak mengetahui rangkaian Peringatan Hari Guru di Sekolah sejak awal.
Kebetulan sekolah ini memiliki dua gerbang, satu gerbang utama, dan satu lagi dibelakang. Aku memilih untuk masuk dari gerbang belakang, untungnya gerbang belakang dibuka. Aku tak berani lewat gerbang depan, karena ramai sekali.
Diparkiran belakang memang sepi, karena semua orang berada di lapangan. Namun, yang terdengar adalah suara-suara dari Ibu Bapak Guru.
Ketika aku berjalan dan sampai di depan ruangan kantor bimbingan, aku melihat ke arah Lapangan ternyata para murid sedang berbaris, mencium tangan para Bapak Ibu Guru sebagai bentuk terima kasih dan rasa hormat atas jasa para Bapak Ibu Guru yang tiada bisa terbalas dan telah tulus sabar membimbing, mengajarkan, mengayomi selama ini, beberapa murid lainnya juga manis sekali memberikan bunga kepada Bapak Ibu Guru, uuu haru rasanya.
Diparkiran belakang memang sepi, karena semua orang berada di lapangan. Namun, yang terdengar adalah suara-suara dari Ibu Bapak Guru.
Ketika aku berjalan dan sampai di depan ruangan kantor bimbingan, aku melihat ke arah Lapangan ternyata para murid sedang berbaris, mencium tangan para Bapak Ibu Guru sebagai bentuk terima kasih dan rasa hormat atas jasa para Bapak Ibu Guru yang tiada bisa terbalas dan telah tulus sabar membimbing, mengajarkan, mengayomi selama ini, beberapa murid lainnya juga manis sekali memberikan bunga kepada Bapak Ibu Guru, uuu haru rasanya.
Oh ya, ruangan Kantor Guru Bimbingan tak jauh dari parkiran belakang tempatku menaruh motor, dan kebetulan letak kantornya paling ujung di depan Lapangan, tak ingin para guru tahu jika aku telat, aku langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam ruangan.
Bersambung...
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebaya
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebaya
Comments
Post a Comment