Skip to main content

Seminar Internasional (Tantangan ODOP Pekan 1)

Siang itu pukul 13.00 WIB aku, kakak senior, dan beberapa teman-teman kelas berencana akan mengikuti Seminar Internasional yang diadakan dikampus dan bertempat di lantai 8 dengan tema dan pemateri-pemateri yang istimewa.

Selain karena tema, pemateri, hal lain yang membuat begitu tertarik mengikuti seminar ini adalah karena gratis! Hehehe harap maklum anak kuliah sukanya yang gratisan.

Banyak sekali keuntungan yang didapatkan, diantaranya mendapatkan ilmu, wawasan, gratis snack, sertifikat, bahkan dapat makan siang dan yang paling penting dari semua itu adalah gratis! Hehe aku senang sekali.

Hari itu aku bersemangat sekali, karena acara akan dimulai pukul 13.00, jadi aku mulai berangkat dari rumah pukul 11.00. Sebenarnya perjalanan dari rumah-kampus sekitar 30 menit, alasanku berangkat lebih awal dikarenakan takut turun hujan, kebetulan waktu itu adalah musim hujan.

Ketika aku ingin berangkat dari rumah, aku lihat langitnya abu-abu, mendung, sendu aku khawatir akan segera turun hujan. Bergegaslah aku berangkat agar tidak kehujanan dijalan, kemudian ketika perjalanan sudah sekitar 7 menit, aku sudah merasakan adanya rintik-rintik air yang jatuh dari langit. Ya, gerimis sudah.

Aku masih tetap bertahan hanya menggunakan jaket saja saat itu, karena aku pikir masih gerimis, belum hujan deras. Dasar ya aku. Aku terus saja berjalan, sampai sudah sekitar 15 menit perjalanan ternyata hujannya semakin deras.

Jaket, kaca helm, helm bagian luar yang kugunakan mulai basah, hujannya semakin deras tak sanggup lagi aku melanjutkan perjalanan.

Akhirnya aku memilih sejenak menghentikan perjalanan,memilih kepinggir dan memakirkan motor didepan ruko-ruko pertokoan, ada juga perkantoran.

Hujan semakin deras, ingin rasanya melanjutkan perjalanan karena waktu saat itu mungkin sudah menunjukkan 11.30, kakak senior dan teman-teman kelas sudah terus mengirimkan pesan kepadaku kemudian bertanya aku sudah sampai mana, dan bertanya apakah didaerah rumahku hujan atau tidak.

Kubalas satu persatu pesan dari mereka, lalu kuputuskan untuk menunggu terlebih dahulu hingga hujannya reda. Tak lama kemudian, hujan terlihat reda. 

Aku segera membuka box dalam motor yang didalamnya berisi jas hujan, dan plastik berwarna putih yang berisi sepatu sendal, keduanya jarang sekali dikeluarkan dari motor karena itu merupakan perlengkapan untuk berkendara.

Seperti istilah "sedia payung sebelum hujan, tapi untukku "sedia jas hujan ketika turun hujan" hehehe 

Aku langsung memakai jas hujan, dan menukar sepatu yang kugunakan dengan sepatu sendal agar memudahkanku dalam berkendara dan agar sepatu yang kupakai untuk kekampus itu tidak basah dan tidak berbau.

Kemudian, ternyata dijalan lain yang kulewati hujannya turun deras kembali, jas hujan pun menjadi basah, kaca helm, masker wajah pun menjadi basah dan itu sedikit membuatku sulit dalam berkendara.

Untung saja aku berangkat diwaktu sebelum jam istirahat/jam makan siang, jadi jalanan lancar dan tidak macet. Padahal biasanya kalau turun hujan, terutama hujan deras jalan menjadi macet terutama untuk kendaraan beroda empat.

Tapi, Alhamdulillah ketika aku berangkat tidak macet dijalan dan itu membuatku bisa sampai kekampus lebih cepat. Alhamdulillah aku, kakak senior, dan teman-temanpun tidak terlambat mengikuti Seminar Internasionalnya.

Ketika sampai di tempat, sedang berlangsung pembukaan acara dengan pembacaan doa Alhamdulillah senang bisa mengikuti seminarnya dari awal sampai akhir.

Comments

Popular posts from this blog

Entah Siapa Dan Dimana

Ada pertanyaan yang sering menghampiri begitu saja saat Sakinah memiliki waktu luang, "Siapa ya jodohku? Dimana dia? Sedang apa dia saat ini?" "Apakah dia sedang merasakan hal yang sama?" "Apakah dia menjaga dirinya hanya untuk seseorang yang halal baginya nanti dalam ikatan suci pernikahan? Atau dia sedang dekat dengan seseorang yang belum halal baginya kini?" Ada seorang perempuan bernama Sakinah, yang sedang belajar berlatih membiasakan diri untuk tegas, cuek dan bersikap biasa saja kepada lawan jenis. Ia lelah katanya, karena tak jarang merasa kecewa, ya! kecewa dengan harapannya sendiri, ia telah belajar dari masa lalu.. jika berharap pada manusia, pasti akan berakhir pada perasaan kecewa pula. Berbeda jika berharapnya kepada Dia Yang Maha Kuasa, pasti indah dan tenang dirasa. Karena merasa bosan dan lelah dibuat kecewa, ia malas dekat, malas menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang belum halal baginya, atau singkatnya ia malas

Amal yang Diperebutkan Malaikat

Mendoakan Kebaikan Untuk Orang Lain

Keimanan seorang muslim dapat diukur dengan rasa kasih sayang terhadap saudara muslimnya yang lain. Salah satu bentuk kasih sayang ini adalah dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang lain tanpa sepengetahuannya.  Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri .” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45] Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :  "Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”  Mendoakan orang lain ternyata bukanlah aktivitas yang biasa dan tidak bisa dianggap spele, karena memiliki keut