Skip to main content

Pertolongan Allah Bagian 2

Oh ya, ruangan Kantor Guru Bimbingan tak jauh dari parkiran belakang tempatku menaruh motor, dan kebetulan letak kantornya paling ujung di depan Lapangan, tak ingin para guru tahu jika aku telat, aku langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam ruangan.

"Cekrekkk" suara pintu berbunyi, sambil melihat kearah dalam

Dalam ruangan sudah banyak teman yang berdatangan, nyatanya hari itu hanya aku yang terlambat. Untungnya, tidak ada satupun guru didalam kantor karena semua Guru sedang berada di Lapangan. Aku lihat beberapa teman ada yang sedang sibuk memegang laptop, gawai, bermain game, ada juga yang sedang duduk-duduk saja di sofa.

Ku letakkan tas disamping temanku duduk, kemudian dia menyapa

"Baru datang Kin?"

"Kin kok baru datang?"

Sungguh dalam hati, rasanya tidak enak dengan teman-teman yang lain karena aku terlambat hari ini, terlambat itu memiliki banyak dampak yang tidak baik, merasa kurang bersemangat menjalani hari, merasa bersalah, tidak mood, dan lainnya.

"Iya nih baru datang, soalnya tadi sempat ada sedikit masalah sama motor hehe"

Tak lama kemudian, karena kurang bersemangat dan hanya tinggal sedikit orang yang ada diruangan aku memilih untuk keluar dari ruangan, menuju ke depan kantor yang didepannya adalah lapangan sekolah.

Singkat cerita tibalah di waktu kami mahasiswa/i PPL dipanggil untuk menuju ke Lapangan Sekolah agar bersalaman dengan seluruh Guru, dan kemudian murid-murid juga bersalaman mencium tangan kami. 

Setelah itu acara bebas, beberapa kelas baik kelas 7, kelas 8, kelas 9 berkumpul di kelas/suatu tempat untuk merayakan Hari Guru bersama Wali Kelas tercinta dengan cara memberi kue kepada Bapak/Ibu Wali Kelas dengan mengucapkan "Selamat Hari Guru, Terima kasih Bapak/Ibu" dan berswafoto bersama.

Kami mahasiswa/i PPL juga tak mau kalah hihi, kami keliling mendatangi kelas tempat kami bertugas selama PPL, aku bertugas di kelas 7.1 dan 8.6, pertama aku datang ke Masjid lantai 2 ternyata Ibu Wali Kelas dan seluruh murid di kelas 7.1 sedang merayakan hari guru bersama-sama, berdoa, memotong dan memakan kue, juga foto bersama-sama. kagetnya, aku juga mendapat kue dari anak-anak, hihi tau aja mereka aku suka yang gratisan.

Aku dan teman-temanku yang lain juga saling berfoto dengan murid-murid di kelas tempat kami bertugas, yang membuatku tidak menyangka dan sangat terharu adalah tiba-tiba saja dua orang anak laki-laki siswa kelas 7.1 bernama Dharma Fattahul dan Imam Hilyansyah memberikan aku dua buah coklat beng-beng.

"Ini buat kakak" sambil menyodorkan tangannya dan memberi beng-beng

"Loh apa dek? Jangan gapapa buat kamu aja dek, itukan jajanan kamu" 

"Gapapa kak, saya masih ada kok. nanti bisa beli lagi"

Dalam hatiku bertanya, Ya Allah apa ini niatnya mereka memberiku hadiah di Hari Guru, hadiah cemilan yang rasanya enak, kesukaanku, sederhana, namun begitu bermakna sampai saat ini aku tak lupa. terima kasih banyak ya dek Dharma, Imam dan seluruh siswa di sekolah

"Ya Allah, makasih banyak yaa dek jadi dikasih ke kakak ini beng-bengnya. kakak jadi ada dua nih  coklat beng-bengnya"

"Iya gapapa kak"

Padahal aku gak minta, gak ngomong apa-apa tapi tiba-tiba  memberikan sesuatu berupa cemilan coklat maa syaa Allah

Singkat cerita, kami menghabiskan waktu di sekolah sampai siang menjelang sore hari sekitar pukul 14.30

Langit abu-abu, sendu kala itu
Aku dan teman-teman segera bergegas untuk pulang kerumah, karena langit mendung tak biru.

Baru berjalan sedikit tak jauh dari sekolah

"Tess.. Tess.. Tess"
Awalnya gerimis, dipaksa jalan namun hujan turun, semakin deras

Bersambung....


Comments

Popular posts from this blog

Entah Siapa Dan Dimana

Ada pertanyaan yang sering menghampiri begitu saja saat Sakinah memiliki waktu luang, "Siapa ya jodohku? Dimana dia? Sedang apa dia saat ini?" "Apakah dia sedang merasakan hal yang sama?" "Apakah dia menjaga dirinya hanya untuk seseorang yang halal baginya nanti dalam ikatan suci pernikahan? Atau dia sedang dekat dengan seseorang yang belum halal baginya kini?" Ada seorang perempuan bernama Sakinah, yang sedang belajar berlatih membiasakan diri untuk tegas, cuek dan bersikap biasa saja kepada lawan jenis. Ia lelah katanya, karena tak jarang merasa kecewa, ya! kecewa dengan harapannya sendiri, ia telah belajar dari masa lalu.. jika berharap pada manusia, pasti akan berakhir pada perasaan kecewa pula. Berbeda jika berharapnya kepada Dia Yang Maha Kuasa, pasti indah dan tenang dirasa. Karena merasa bosan dan lelah dibuat kecewa, ia malas dekat, malas menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang belum halal baginya, atau singkatnya ia malas

Amal yang Diperebutkan Malaikat

Mendoakan Kebaikan Untuk Orang Lain

Keimanan seorang muslim dapat diukur dengan rasa kasih sayang terhadap saudara muslimnya yang lain. Salah satu bentuk kasih sayang ini adalah dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang lain tanpa sepengetahuannya.  Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri .” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45] Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :  "Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”  Mendoakan orang lain ternyata bukanlah aktivitas yang biasa dan tidak bisa dianggap spele, karena memiliki keut