Skip to main content

Pertolongan Allah

"Tess.. Tess.. Tess"
Awalnya gerimis, dipaksa jalan namun hujan turun, semakin deras.

Akhirnya aku dan teman memilih berhenti di pinggir jalan untuk menggunakan jas hujan.

Setelah siap, kami mulai mengendarai motor masing-masing. Temanku berada di depan melaju lebih dulu, dan aku di belakangnya. Aku berjalan pelan-pelan, tak berani melaju cepat karena jalanan licin diguyur hujan deras.

Kamipun sampai di perempatan jalan, arah rumah kami berbeda arah. Rumah temanku arah lurus dan aku belok ke kanan. Kemudian aku jalan lurus terus setelah ada persimpangan kemudian aku belokkan motor ke arah kiri.

Jalan yang sedang aku lewati ini adalah jalan Perumahan, ada banyak cluster didalamnya. Jalan ini juga dipenuhi berbagai kios makanan, minuman, mainan anak-anak, pasar, pertokoan, penjual bunga, dan lainnya.

Biasanya, jalanan ini ramai sekali di pagi ketika hari libur, sore dan malam hari. Namun, karena hujan jadi ya wajar saja jika jalanan menjadi sepi namun yang membuatku tidak menyangka ketika mulai masuk ke dalam perumahan ini adalah, begitu banyaknya pohon yang berjatuhan.

Sampai-sampai menutupi jalan, pohon-pohon ini jatuh karena diterpa angin kencang. Keberadaan pohon ini dijalan sebelah kanan, adanya disebrangku jadi aku tidak melewatinya secara langsung.

Ya Allah, dalam hati aku hanya bisa berdzikir karena baru pertama kali melihat pohon jatuh menutupi jalan di perumahan ini. Kala itu cukup banyak pohon yang berjatuhan.

Kemudian aku terus saja berjalan, mengambil arah pinggir kanan dan masuk ke dalam gang. Gang ini sudah berbeda dengan perumahan tadi, gang ini sudah masuk ke daerah kampung, hanya saja jaraknya memang berdekatan.

Aku melewati gang ini karena ingin memotong jalan, walaupun jalannya berbelok-belok namun kupikir lebih baik lewat sini dibanding bermacet ria di jalan raya.

Kulihat beberapa anak perempuan berseragam menyusuri jalan, sambil memegang roknya. Kulihat dari kejauhan, tidak ada masalah, mereka bisa tetap berjalan berarti banjirnya tidak dalam pikirku.

Aku jalan terus berjalan sambil melihat ke arah depan, terlihat tidak apa-apa, tidak ada masalah. Sampailah mulai masuk ban motor ini dalam genangan air, nekatnya aku kala itu, ingin terus berjalan padahal genangan air sudah mulai meninggi sampai tak terasa motor pun bannya sudah mulai tenggelam.

Nahas kala itu, motorpun mati. Baru teringat saat itu motor yang kugunakan kurang aki jadi harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan, malangnya aku masih pemula dan belum bisa menyalakan motor dengan cara diengkol.

Motor yang kugunakan tergenang dalam air dan tidak ada satupun orang yang berada sekitar. Aku berhenti di depan rumah besar, kutaruh kaki kiriku di sedikit tanjakan yang berada depan rumah besar dan di samping kananku ada kebun kosong besar, dan ada rumah penduduk namun cukup jauh untuk masuk ke dalam.

"Ya Allah gimana, tolong aku aku mohon ya Allah maafin aku. Aku percaya Engkau ada" sambil berurai air mata, dan melihat ke atas ke arah langit

"Astagfirullah.. Ya Allah aku harus gimana gak ada orang yang lewat sini" tak terasa air mata itu terus menetes

"Ya Allah berikan kemudahan ya Allah agar ada orang yang lewat sini"

Helm dan mantel masih terpasang ditubuh, tapi aku masih belum turun jua dari motor. Karena banjir lumayan tinggi, aku perlu ada orang yang menarikku ke belakang.

Aku tengokkan kepalaku melihat ke arah belakang yang tidak terkena banjir, jalan itu cukup jauh aku tidak bisa melakukannya sendiri untuk sampai ke situ.

"Ya Allah gimana ini aku gatau lagi mau gimana, mau hubungi Ibu ponselku kehabisan baterai" gumamku dalam hati

Aku diam sejenak sambil meneteskan air mata, merasa begitu ketakutan, tidak ada pertolongan, tidak ada orang disekitar yang lewat, hanya bisa berdoa, istighfar, sholawat dan yakin terus meminta pertolongan kepada Allah.

Tak lama kemudian, sekitar 5 menit dari rasa takut yang mencekam, munculah dari arah depan berlarian tiga orang anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun, mereka terlihat sedang bermain hujan-hujanan, dan mereka melihatku.

"Dek, boleh minta tolong gak? Ini kakak mau mundur ke belakang bingung karena lumayan jauh, bisa bantu dorong gak? Motornya mati dek" gumamku dengan penuh harapan

"Eh ayok ayok kita tolong" ucap salah seorang anak

"Ya Allah makasih banyak ya dek"

Alhamdulillah mereka bersedia menolong, mendorong motor dengan tenaga, kekuatan anggota tubuh yang Allah berikan.

"Mbak awas nih awas, ada selokan awas ada selokan" kata seorang anak

"Oiya sebelah mana dek? Sebelah mana"

"Sebelah sini nih awas" sambil meraba mengira-ngira dengan kakinya

Ya Allah kami berempat terus berusaha mundur kebelakang jalan yang tidak terkena banjir.

Alhamdulillah sampai juga di jalan yang tak terkena banjir, aku terus mengucapkan terima kasih kepada ketiga anak yang bersedia membantuku ini sambil kutanyakan namanya dan dimana lokasi rumahnya.

"Ya Allah makasih banyak ya dek, kamu namanya siapa rumahnya dimana?"

Satu persatu dari merekapun menjawab,
"Nama saya ojan, hilmi dan achmad. Rumah kita di depan situ tuh "

Maa syaa Allah ketika mendengar namanya, tenang rasanya nama-nama islam yang indah sebagai doa dari orang tuanya.

"Dek emang disini sering banjir atau gimana?" tanyaku penasaran

"Kadang-kadang sih emang banjir kak. Waktu itu juga ada mbak-mbak yang mogok, motornya mati makanya kita tolongin" kata seorang anak

"Oh jadi emang disini terkadang banjir ya dek"

"Maaf dek gimana ya motor kakak masih belum bisa nyala, karena kurang aki. Kakak belum bisa nyalakan motor dengan cara diengkol. Bisa bantu gak dek? Maaf banget ya dek jadi ngerepotin"

"Ini kali karena banyak air yang masuk kak" ucap salah seorang anak

"Iya mungkin bisa juga ya, tapi ini memang karena kurang aki"

Mereka bertigapun mengecek dalam knalpot apakah begitu banyak air yang masuk, diusahakan mereka menggunakan daun, atau apa saja yang ditemukan disekitar.

"Ya Allah udah dek gapapa coba kakak coba lagi ya"

Nyatanya belum bisa juga motor ini menyala, mereka masih tetap ada disekitarku menungguku sampai motor ini menyala. Lembutnya hati ketiga anak-anak ini, berkahilah hidupnya ya Allah.

Aku terus berdoa dalam hati "Ya Allah mudahkanlah ya Allah agar ada orang yang lewat sini agar bisa menolongku engkol motor ini"

Terus saja berdoa dalam hati sambil mengobrol dengan ketiga anak sholeh yang baru saja kukenal beberapa menit, kemudian kulihat dari jauh ada seorang bapak pengendara motor yang datang ingin melewati jalan yang sebelumnya kulalui.

Aku langsung saja berkata "Pak, jangan lewat sini. Disini banjir, pak maaf ini motor saya mati. Maaf pak boleh minta tolong gak, engkol motor saya? Tadi sudah dicoba tapi belum bisa. Maaf ya pak jadi ngerepotin"

Bapaknya pun bersedia membantu, alhamdulillah akhirnya motor ini kembali menyala dan aku bisa melanjutkan perjalanan

"Terima kasih banyak ya pak, terima kasih mohon maaf jadi merepotkan ya pak"

"Ya sama-sama mba"
Bapak itupun putar balik dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Kemudian aku, melihat ketiga wajah anak-anak ini lagi ya Allah mereka bersedia membantu, dan tak meninggalkanku sampai ada orang lain yang melewati jalan itu.

"Ya Allah kalian baik-baik banget terima kasih banyak ya dek udah nolongin kakak, maaf kakak belum bisa kasih apa-apa semoga bisa ketemu lagi ya dan semoga kalian menjadi anak yang sholeh kebanggaan orang tua" gumamku sambil tersenyum, dalam hatiku sangat berharap agar bisa bertemu dengan mereka lagi

"Iya kak sama-sama"

"Kakak pamit ya dek terima kasih banyak ya dek assalamualaikum" aku putar balik dan melanjutkan perjalanan

Ketika sampai di rumah, aku langsung bercerita kepada Ibu tentang pengalaman berharga yang kualami dihari itu. Seusai sholat, kudoakan ketiga adik kecil itu. Semoga mereka menjadi anak yang sholeh dan menjadi kebanggaan orang tua di dunia dan di akhirat dan aku sangat berharap Allah pertemukan kami kembali.

Hilangkan semua keraguan, kuatkan keyakinan. Jika kita berdoa dengan penuh yakin kepada Allah, berdoa dengan rasa takut, harap cemas, penuh harapan, istighfar dan sholawat biidznillah Allah pasti akan kabulkan. Allah selalu mendengar doa hambaNya. Allah akan mengabulkan doa hambaNya yang yakin kepada-Nya.

Seperti ayat yang tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 186 yang patut direnungkan,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
Sebuah cerita, agar dapat diambil maknanya. True story.

Sumber : 

https://rumaysho.com/1734-allah-begitu-ekat-pada-orang-yang-berdoa.html

Comments

Popular posts from this blog

Entah Siapa Dan Dimana

Ada pertanyaan yang sering menghampiri begitu saja saat Sakinah memiliki waktu luang, "Siapa ya jodohku? Dimana dia? Sedang apa dia saat ini?" "Apakah dia sedang merasakan hal yang sama?" "Apakah dia menjaga dirinya hanya untuk seseorang yang halal baginya nanti dalam ikatan suci pernikahan? Atau dia sedang dekat dengan seseorang yang belum halal baginya kini?" Ada seorang perempuan bernama Sakinah, yang sedang belajar berlatih membiasakan diri untuk tegas, cuek dan bersikap biasa saja kepada lawan jenis. Ia lelah katanya, karena tak jarang merasa kecewa, ya! kecewa dengan harapannya sendiri, ia telah belajar dari masa lalu.. jika berharap pada manusia, pasti akan berakhir pada perasaan kecewa pula. Berbeda jika berharapnya kepada Dia Yang Maha Kuasa, pasti indah dan tenang dirasa. Karena merasa bosan dan lelah dibuat kecewa, ia malas dekat, malas menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang belum halal baginya, atau singkatnya ia malas

Amal yang Diperebutkan Malaikat

Mendoakan Kebaikan Untuk Orang Lain

Keimanan seorang muslim dapat diukur dengan rasa kasih sayang terhadap saudara muslimnya yang lain. Salah satu bentuk kasih sayang ini adalah dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang lain tanpa sepengetahuannya.  Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “ Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri .” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45] Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :  "Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Aamiin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”  Mendoakan orang lain ternyata bukanlah aktivitas yang biasa dan tidak bisa dianggap spele, karena memiliki keut