Alhamdulillah bersyukur, senang sekali rasanya kini sudah menjadi keluarga ODOP, namun kusadari perjuangan tak berhenti sampai disini. Tugas-tugas yang menanti dalam kelas fiksi berupa tantangan-tantangan yang belum pernah kutahu sebelumnya ada disini. Kemudian, tugas pertama yang harus kami penuhi hari ini adalah mengulas suatu cerita, untuk tugas pertama ini aku tertarik sekali mengulas cerita karya Achmad Ikhtiar, senior odop angkatan pertama yang maa syaa Allah beliau biasa dipanggil dengan sebutan Uncle Ik.
Cerita pendek yang dibuat oleh Uncle Ik ini dimuat dalam ngodop.com pada edisi 1/I/Maret 2019 dan dibawah ini merupakan ulasannya :
1. Unsur Intrinsik
a.Tema
Tema dalam cerita ini membahas mengenai "Aku" yang menceritakan tentang perilaku dan keinginan dirinya di dalam mimpi, seorang "Aku" memiliki impian untuk bisa membahagiakan orang-orang yang dicintainya, tokoh "Aku" mendapatkan lotere dan ingin mencapai keinginan dan membeli kebahagiaannya.
b. Latar
Kampung halaman, sawah di kiri kanan jalan, peternakan kerbau, agen perjalanan haji, Rumah Sakit.
c. Tokoh dan Penokohan
Tokoh "Aku" = pusat dalam cerita ini, dia memiliki impian dan keinginan besar untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya.
Bapak = gagah, berkumis tebal, memiliki garis ketegasan di dahi, impian Bapak memiliki dua ekor kerbau.
Emak = seorang wanita yang rajin beribadah memiliki impian ingin berangkat Haji, menuju Baitullah dan mencium Hajar Aswad.
Narti = sabar, cerdas, keibuan namun seiring berjalannya waktu, narti tidak setia tergambar saat narti berboncengan dengan mantannya.
d. Alur
Beralur maju. Sejak awal paragraf memenangkan lotere, impian menjadi orang kaya agar bisa memenuhi segala kebutuhan dan memuaskan dahaga, sampai akhirnya tersadar bahwa kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang. Tahapan cerita dari perkenalan, konflik, penyelesaian dibahas dengan rinci, mengalir.
e. Sudut Pandang
Menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu "Aku"
f. Amanat
Kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang, walaupun segalanya membutuhkan uang, uang digunakan untuk melakukan sebuah transaksi, namun kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang. Karena bahagia itu sederhana, sesederhana memiliki hati yang merasa qonaah, merasa cukup dan tenang meski hidup dalam kesederhanaan, sesederhana bermanfaat untuk orang lain, dan sesederhana memiliki impian mulia seperti tokoh "Aku" agar bisa membahagiakan orang-orang yang dicintainya, dan bahagia tidak selalu melalui uang, impian juga perlu diperjuangkan agar tidak menjadi angan-angan.
Sungguh kagum membacanya, cerpen yang kaya akan makna dengan ide yang unik, kreatif, dibahas dengan piawai dengan judul panjang yang membuat orang penasaran, pesannya tersampaikan, enak dibaca, mengalir ceritanya, dan penuh kejutan meski harus mengulang beberapa kalimat per kalimat karena ada perkataan-perkataan yang terulang, namun penulis dalam cerita ini telah berhasil menarik para pembacanya juga begitu berhasil menyampaikan pesannya.
Jangan lupa teman-teman baca cerpen selengkapnya disini yaa 😊
http://www.ngodop.com/art/4/Cerita-Seorang-Lelaki-yang-Sedang-Bermimpi-tentang-Dirinya-yang-Sedang-Bermimpi
Jangan lupa teman-teman baca cerpen selengkapnya disini yaa 😊
http://www.ngodop.com/art/4/Cerita-Seorang-Lelaki-yang-Sedang-Bermimpi-tentang-Dirinya-yang-Sedang-Bermimpi
Comments
Post a Comment